Gino Mariani – Pria berkualitas dan kehidupan modern itu berjalan beriringan, ibarat dua sisi koin. Ketika zaman terus berkembang, maka pria di dalamnya pun harus terus maju. Namun, beberapa orang masih beranggapan bahwa menjadi seorang pria berkualitas itu terkesan dipaksakan alias tidak menjadi diri sendiri demi meraih atensi publik.
Sayangnya, persepsi itu keliru jika dilihat dari sudut pandang yang keliru.
Tidak perlu jauh-jauh melihat bintang di angkasa—kamu dapat meraih sukses dalam arti yang lebih luas dengan cara menjadi pria berkualitas dalam kehidupan sehari-hari hanya dengan memahami filosofi sepatu kulit.
Filosofi sepatu kulit menuntun kamu menemukan kualitas diri, dengan konsep-konsep pribadi berkualitas itu sendiri. Kamu perlu panduan soal hal itu dan itu bisa diajarkan.
Dari sepasang sepatu kulit, kamu dapat mengambil poin penting untuk terus bertumbuh menjadi pria yang hebat.
Pada kesempatan kali ini, Gino Mariani akan memberikan penjelasan singkap tentang bagaimana karakteristik seorang pria berkualitas yang terbentuk berdasarkan filosofi sepatu kulit.
Baca terus artikel ini sampai selesai, ya.
1. Mental Stabil
Sadarkah kamu bahwa bagaimana pun berkualitasnya sepasang sepatu kulit, ia ditakdirkan akan tetap berada di bawah kaki kamu; sering terseret dan terinjak, dan dibawa melangkah ke mana pun kedua kakimu mau melangkah.
Tetapi hebatnya sepatu kulit berkualitas tidak pernah mengeluh (mudah rusak), bukan?
Demikian pula dengan pria berkualitas, meski dalam kondisi sulit sekali pun ia tetap berusaha berpikir positif dan menjaga kesehatan mental juga tubuhnya, karena ia sadar betul bahwa harus terus maju ke depan tanpa mengorbankan sedikit pun kualitas pribadinya.
Maka dari itu, mental pria berkualitas pastilah stabil dan tak mudah goyah.
Bayangkan besarnya manfaat yang dapat kamu berikan bila menularkan sikap mental positif seperti ini ke orang-orang terdekat kamu, rekan-rekan kerja kamu, hingga orang-orang yang lebih banyak?
2. Cerdas Emosi
Kecerdasan emosi adalah poin selanjutnya. Sama halnya dengan sepatu kulit bagus, Ia wajib mampu beradaptasi dengan pengguna sepatunya. Lingkungan memiliki beragam tantangan, dan pria berkualitas pun wajib menjawab tantangan tersebut tanpa melibatkan emosional berlebihan.
Pria memang ditakdirkan untuk memiliki performa berkualitas dan tahan bantang di situasi sulit sekali pun.
Sebagai contoh, apakah kamu mudah marah/mengeluh saat bekerja atau macet di jalan? Apakah kamu mudah tersinggung saat seseorang meledekmu soal sesuatu yang padahal mereka sebenarnya keliru?
Pria dewasa akan tenang menjaga emosinya. Pertama-tama kamu harus mampu memahami diri sendiri jauh melebihi siapa pun di luar sana. Itu kuncinya. Memahami kecerdasan emosi secara personal lalu mengolahnya menjadi ciri khas pribadimu sendiri.
Kamu berani menentukan apa yang membuatmu tertarik atau tidak. Kamu berani menegur tanpa berkata kasar, atau kamu berani berkomentar jika melihat sesuatu yang keliru tanpa meledak-ledak.
Begitu kamu menyadari karakteristik emosi diri sendiri, maka kamu dapat dengan mudah menyelami kehidupan sosial yang penuh dengan keberagaman dan tantangan.
Itu artinya kecerdasan emosi juga perlu diasah dan dijaga setiap saat. Kamu memerlukan itu untuk membangun hubungan yang stabil dengan orang lain secara efektif, yaitu dengan cara melatih kesabaran dan empati.
Itu semua perlu waktu untuk dilatih, sama halnya dengan kakimu yang perlu waktu untuk beradaptasi dengan baik saat memakai sepatu kulit baru.
3. Tekad Berkambang
Pria berkualitas bukanlah pria yang anti-belajar. Sebaliknya, pria yang mau belajar ibarat sebuah kulit sepatu berkualitas, ia akan diubah menjadi beragam bentuk yang pada akhirnya menjadi sesuatu yaitu sepatu kulit berkualitas pada akhirnya.
Ia menjadi sesuatu pada akhirnya melalui proses kerja keras tersebut.
Asah dan kembangkan terus ilmu yang telah menjadi passion dan melekat dalam jiwa kamu. Namun jangan lupakan bahwa dunia terus berkembang, pengetahuan baru terus ditemukan.
Itu artinya, mengembangkan pengetahuan dan skill atau kemampuan kamu wajib hukumnya. Kualitas adaptasi yang kamu miliki sangat bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan hidup yang akan terus datang di kemudian hari.
4. Mental Juara
Salah satu ciri pria berkualitas terakhir adalah selalu menjaga pikiran tetap fokus untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Mental juara seperti ini penting kamu pupuk sedari dini. Lelaki dengan mental juara seperti ini tahu apa yang ia ingin gapai dengan cara-cara realistis dan manusiawi.
Sama halnya dengan sepatu kulit, ia harus memiliki ketahanan juara agar terus layak digunakan dan tidak mudah rusak kulitnya.
Pria berkualitas juga cermat membedakan ambisi yang sehat dan tidak sehat agar dapat menghormati perbedaan dan menjaga rasa empati di dalam dirinya terhadap orang lain. Ia tidak akan mengor Sikap juara seperti ini yang sepatutnya terus terpupuk di zaman modern, agar timbul lingkungan persaingan yang tetap sehat.
Dengan memupuk sikap juara di dalam diri dan pikiran, maka kamu akan lebih menghormati diri sendiri dengan terus mengembangkan diri mulai dari fisik dan pengetahuan. Sama halnya dengan sepatu kulit berkualitas, ia takkan terus bersinar meski terbuat dari kulit asli bila tidak kamu rawat dan poles secara rutin, bukan?
Kesimpulan
Filosofi sepatu kulit mengajarkan kamu untuk terus berkembang. Pria berkualitas itu eksis berjalan beriringan dengan zaman. Oleh karena itu kamu harus terus berkembang. Hindari nasihat dan percakapan yang bernuansa negatif agar kamu terhindari dari kemunduran dan gagal mencapai tujuan kamu.
Pada dasarnya untuk menjadi pria berkualitas, kamu perlu membenahi pola piker atau mindset terlebih dahulu, mengarahkannya melihat ke arah yang benar dan tepat.
Empat karakteristik pria di atas merupakan secuil dari banyaknya factor-faktor lain yang menentukan layak/tidaknya seorang pria disebut berkualitas. Masih banyak hal yang dapat kamu eksplorasi untuk menemukan siapa diri kamu sebenarnya.
Pria berkualitas juga memberi manfaat bagi orang lain. Ia mampu memberi ide dan inspirasi tidak penting sedikit-banyaknya dengan sumber daya yang ia miliki. Pria berkualitas takkan pernah berhenti untuk mengembangkan diri.
Pria berkualitas sadar bila berhenti berkembang, maka kehidupannya ikut berhenti.